Rabu, 03 September 2008

resensi : Dewa 19 versi house musik

Judul lagu :Perempuan paling cantik di negriku indonesia
penyanyi :Dewa 19

saat ini adalah jamannya menjual single, bukan menjual album utuh. Maraknya bajakan dan semakin gilanya bisnis digital menimbulkan analogi tentang membuat satu lagu jauh lebih menguntungkan. Penjualan dapat dilakukan secara digital, via NSP atau im;port yang jelas-jelas bisa menjadi tambang uang. bahkan ada yang lebih ekstrim lagi, tidak perlu menciptakan lagu yang bagus, cukup reff yang bagus. bagian refff yang enak didengar inilah yang nantinya akan menjadi tambang uang baru untuk sesuatu yang bernama nada sambung ringbacktone.

Itulah kesan yang saya tangkap ketika mendengarkan single dewa yang mungkin akan menjadi single terburuk dalam karier band 'besar' dan legenda ini. Betapa tidak, dewa yang sangat akrab dengan artt rock di karier-karier awalnya, sedikit jazz di era aksan, dan rock ala timur tengah di era-bintang lima. Kini hanya menghasilkan sebuah lagu pop setengah hati yang dominan dengan mesin musik ketimbang alat musik gitar, bass dan drum.

Catchy sih, namun sayangnya asperiasi kita akan terhenti sampai di situ. Tidak lebih. bagian reef nampaknya menjadi senjata jualan untuk dijual dalam bisnis ringbacktone nampaknya memang menjadi racun dan menjadi nada yang akan terus mengiang di kepala. setelah itu, tidak ada yang lain yang kita tangkap. Permainan mesin musik yang dominan bahkan cenderung monoton menyebabkan lagu ini hanya akan menjadi karya selewatan ddari band yang pernah menciptakan karya abadi yang berjudul kangen ini. belum lagi liriknya,bukan sebuah hal yang patut dibanggakan. hanya menggabungkan semangat patriotik dan nasionalisme dalam urusan yang cukup memalukan, mengejar perempuan.

Dhani sempat mengatakan musik indonesia saat ini sedang mengalami degradasi selera. namun sayangnya, saat ini saya melihat hal yang sama juga terjadi dengan pencipta lagu favorit saya sepanjang masa ini. mendengar vokal once di single solonya, aku mau dan dealova jauh lebih nyaman ketimbang mendengarkan once berteriak-teriak seperti sting yang diiringi dentuman mesin musik yang notabene bukan kelasnya Dewa 19.Permaninan gitar andra di interlude cukup memikat. Sayangnya hanya di bagian itu saja andra menunjukan skillnya, yang boleh jadi merupakan satu-satunya bagian yang memikat di lagu ini. selebihnya, adalah selera musik Dhani yang tergila-gila menggabungkan Queen dan muse. bahkan intro lagu ini mengingatkan saya pada lagu melly goeslaw di album ada apa dengan cinta yang berjudul ingin mencintai dan dicintai.

Saya merindukan kejeniusan band ini, semoga di karya mereka berikutnya.

(aa)

Tidak ada komentar: