Kamis, 04 September 2008

Kembali ke alam di danau Lumbok




Lupakan danau toba! di lampung barat terdapat danau yang lebih menantang untuk anda yang mencari kemurnian wisata alam. Menantang, karena selain dikelilingi 4 bukit yang bisa digunakan untuk olahraga paralayang, titik selam dengan view yang menakjubkan di dasar danau, pengunjung juga dapat berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar dengan pola penginapan berkonsep homestay di rumah-rumah penduduk.

Kawasan danau Lumbok sebenarnya merupakan bagian dari kawasan danau ranau yang legendaris di kaki gunung Seminung.Danau ini membentang di 2 provinsi, sepertiga diantaranya berada di wilayah lampung barat dengan luas kawasan mencapai 15 hektar. Medan yang sebagian besar masih perawan membuat wisatawan yang mendambakan petualangan menembus alam liar, terpenuhi.

Selain menyediakan area selam dan paralayang, di danau lumbok juga terdapat air belerang panas bumi dan 2 air terjun. Untuk mencapai wilayah ini, wiasatawan harus menempuh perjalanan kurang lebih dengan medan berupa jalan tanah yang masih terjal.

Untuk menuju lokasi ini anda harus menempuh perjalanan sekitar 30 km arah utara (menuju sumsel) dari kota Liwa, ibukota kabupaten lampung barat.Apabila anda memilih tidak menggunakan kendaraan pribadi,anda dapat menggunakan bus ekonomi dengan rajabasa-ranau dengan tarif sekitar 40 ribu rupiah dari terminal rajabasa bandar lampung.Begitu tiba di persimpangan pagar dewa, ambil jalur ke kiri dan anda harus memempuh perjalanan sejauh 10 km. Banyak tersedia ojek motor untuk menuju ke lokasi dengan tarif 5000 rupiah.Sementara mobil umum hanya ada setiap waktu pasaran yang hanya berlangsung seminggu sekali.Di jalur ini anda akan melewati 3 kampung dengan suhu udara khas pegunungan.Apabila anda tiba di jalur ini pada pagi hari, pengalalaman yang akan anda hadapi lebih menakjubkan lagi. Dengan suhu dingin di bawah 20 derajat celcius, akan anda rasakan perjalanan menembus kabut di kawasan yang masih teramat asri dan alami.

Fasilitas di Danau lumbok sendiri termasuk lengkap, seolah mewakili beragamnya tujuan dan motivasi para wisatawan. Untuk yang ingin beristirahat ala cottage, tersedia beberapa pondok dengan tarif 900 ribu hingga 1 jutaan permalamnya dengan fasilitas rekreasi danau(speedboat dan selam dengan alat yang disewakan), spam dan fasilitas mewah lainnya. Sementara untuk hunian kamar tersedia 18 kamar hotel dengan tarif 400 ribu rupiah per malamnya. Sementara untuk anda yang lebih memiliki berwiasata ala backpacker, rumah penduduk sekitar terbuka sangat lebar untuk homestay dengan tarif hanya 40 ribu rupiah per malam. Kealamian semakin bertambah dengan belum masuknya aliran listrik di kawasan ini. sehingga anda akan merasa terlepas dari modernitas dunia dan back to nature dengan menggunakan petromax di malam hari.

Bagaimana, tertantang untuk kembali ke alam?

Tidak ada komentar: